Urgensi Kelembagaan
Struktur kelembagaan yang baik dalam menunjang
pengembangan suatu Desa Wisata adalah struktur kelembagaan yang terdiri dari:
1.
Ketua Umum
Ketua umum memiliki
kedudukan paling atas, sehingga ketua umum disini bertanggung jawab penuh untuk
memimpin dan mengatasi pengelolaan Desa Wisata dan juga kelembagaan.
2.
Sekertaris
Berdudukan dibawah
ketua, serta bertanggung jawab dalam pendataan, notulensi, persuratan,
penerimaan proposal dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kelembagaan di
suatu Desa Wisata.
3.
Bendahara
Bertanggung jawab
dalam megurus keuangan yang berhubungan dengan Desa Wisata baik keuangan dalam
pengelolaan desa wisata maupun pemberdayaan masyarakat yang terdapat di Desa
Wisata tersebut.
4.
Hubungan Masyarakat
Menjadi salah satu
komponen penting sehingga keberadaan divisi ini sejajar dengan sekertaris dan
juga bendahara. Bertanggung jawab sebagai marketing, menjalin kerjasama dengan
pihak internal maupun eksternal terkait pengelolaan kelembagaan di Desa Wisata
tersebut.
5.
Ketua Badan Usaha
Dalam struktur kelembagaan
yang baik, harus adanya dua alur dalam pengelolaan Desa Wisata. Alur pertama
berhubungan dengan Badan Usaha yang mengatur dan juga mengelola terkait paket –
paket wisata ataupun pengelolaan Desa Wisata tersebut. Ketua Badan Usaha
menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam memimpin Badan – badan usaha
yang berkaitan dengan Desa Wisata tersebut.
6.
Ketua Pokdarwis
Alur atau ranah
selanjutnya mengarah kepada Ketua Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis, dimana
Ketua Pokdarwis ini bertanggung jawab seutuhnya dalam pengelolaan yang
berkaitan dengan pegelolaan sustainable
dari Desa Wisata tersebut, atau bisa juga perihal – perihal lainnya yang
berhubungan dengan pelestarian alam dan hal lainnya yang berkaitan di suatu
Desa Wisata. Dengan kata lain, Ketua Pokdarwis ini memiliki fokus yang berbeda
degan Ketua Badan Usaha. Urusan terkait dengan Profit, Pendapatan ataupun
urusan keuangan lainnya diurusi oleh Ketua Badan Usaha dan bukan menjadi tanggung
jawab dari Ketua Pokdarwis. Dibawah nya tentu terdapat beberapa bagian yang
mendukung fokus tugas dari Pokdarwis itu sendiri seperti bagian perencanaan dan
pengembangan, dan masih banyak lagi.
Pembahasan
selanjutnya adalah mengenai kelembagaan di Desa Wisata Manding dan juga
kelembagaan di Desa Wisata Pulosari. Kedua Desa Wisata ini pada dasarnya
memiliki kelembagaan yang tentu memiliki tujuan penting dalam pengelolaan
maupun pengembangan kedua Desa Wisata tersebut. Dari hasil diskusi kelompok kami
dan juga pengamatan, Desa Wisata Pulosari dapat dikatakan memiliki kelembagaan
yang lebih baik dibandinga Desa Wisata Manding.
Pada dasarnya,
untuk masalah struktur kelembagaan atau organisasi dari Desa Wisata Manding dapat
dikatakan sangat detail, dalam artian struktur kelembagaan nya sudah dengan
jelas dan memiliki pengakaran dalam struktur yang cukup banyak. Namun, pada
kenyataannya tupoksi atau jobdesc yang
dijalankan setiap bagian tidak efisien dan juga tidak sesuai dengan jobdesc seharusnya dikerjakan atau
dipertanggung jawabnya dalam suatu bagian. Sehingga, struktur yang terbilang
detail tersebut hanyalah sebuah pengorganisasian yang jelas namun tidak
diimbangi dengan jobdesc yang sesuai
dalam beberapa bagian di kelembagaan. Selain itu, dalam Desa Wisata Manding
juga terdapat kompetisi antar satu penjual atau satu badan usaha dengan badan
usaha lainnya yang dapat dikatakan tidak baik atau tidak fair satu sama lain. Pendapatan atau penghasila produk wisata di
Desa Wisata Manding seharusnya dapat dialokasikan secara bersama untuk
kepentingan umum dan kepentingan bersama – sama Desa Wisata Manding itu
sendiri, namun pada kenyataannya, kelembagaan belum dapat membuat setiap Badan
Usaha yang dikelola oleh per individu untuk mewujudkan misi kebersamaan
tersebut. Masih banyak Badan Usaha yang mengalokasikan pendapatan nya kepada
kepemilikan individu tidak untuk Desa Wisata Manding itu sendiri. Lalu,
kelembagaan di Desa Wisata Manding itu sendiri juga tidaklah menjamin bahwa
pemberdayaan berjalan dengan semestinya. Dalam artian, kelembagaan di Desa Wisata Manding hanyalah
memperdayakan orang – orang yang sudah memang terlihat dan memiliki potensi dan
tidak memperdayakan masyarakat lainnya yang sebenarnya dapat saja memiliki
potensi untuk mengembangkan Desa Wisata Manding lebih baik lagi.
Desa Wisata
Pulosari, pada dasarnya hanyalah memiliki struktur kelembagaan yang lebih
simple dibandingkan dengan Desa Wisata Manding. Namun, karena hal itu kelembagaan
di Desa Wisata Pulosari ini dapat berjalan dengan baik dan juga terarah dengan
seharusnya jobdesc – jodesc dari tiap
bagian. Selain itu, kelembagaan dari Desa Wisata Pulosari ini juga dapat
dikatakan baik dikarenakan adanya penerapan sistem bagi hasil ke warganya yang
sama rata dan dikumpulkan kepada satu Bendahara sehingga pengelolaan keuangan
di Desa tersebut lebih terstruktur dengan baik. Pada intinya, pengelolaan
berjalan dengan seharusnya, terstruktur, dan terarah. Lalu yang terakhir, sadar
wisata di Desa Wisata Pulosari ini juga sangat tinggi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelembagaan di Desa Wisata ini dapat dikatakan berperan
dengan baik atau bagus dan juga penting bagi pengembangan Desa Wisata Pulosari
ini.
Komentar
Posting Komentar